Pencegahan Penyakit

Makalah Pendidikan Kesehatan Sekolah
Pencegahan Penyakit




Kelompok 5 :
1.     Idham khalid (1631040102)
2.     Rostina (1631040104)
3.     Ramli (1631040106)
4.     Putri handayani (1631040109)
5.     Wahid hasan nurbaitullah (1631041009)


Fakultas Ilmu Keolahragaan
Universitas Negeri Makassar
2017




Daftar isi`
Daftar Isi ............................................................................  i
Bab 1 Pendahuluan ......................................................  1
A.    Latar belakang ....................................................................   1
B.     Rumusan ............................................................................    1
C.     Tujuan ................................................................................    1
D.   Manfaat ...............................................................................   1
Bab II Tinjauan Pustaka ............................................  2
A.    Pengertian Pencegahan Penyakit ......................................     2
B.     Tingkat Pencegahan Penyakit dan Contoh........................     3
C.     Pencegahan penyakit secara umum ..................................      8
Bab III Penutup ..............................................................     11
A.    Kesimpulan .......................................................................     11
B.     Saran .................................................................................     11
Daftar Pustaka ................................................................     12







BAB I
Pendahuluan
A.   Latar belakang
      Kesehatan merupakan hal terpenting dalam hidup kita. Jika tubuh sudah tidak sehat, maka untuk melakukan aktivitas sehari-hari kurang maksimal bahkan ada yang tidak bisa melakukannya karena kendala kesehatan. Oleh sebab itu jika kita igin tubuh kita sehat terus dan terhindar dari bibit penyakit, kita harus tahu apa sih sebenarnya sehat itu, dan bagaimana cara kita mendapatkan tubuh yang selalu sehat?
     Di sini kami akan membahas pengertian pencegahan penyakit dan juga  membahas tingkat pencegahan penyakit dan contohnya. Minimal berusaha untuk menjaga tubuh agar tetap sehat. Untuk itu, penting bagi kita mengetahui tentang pendidikan kesehatan, berawal dari diri kita sendiri.
B.   Rumusan
1.      Apa yang dimaksud dengan pencegahan penyakit?
2.      Apa saja tingkat-tingkat pencegahan penyakit beserta contohnya?

C.   Tujuan
1.      Untuk mengetahui konsep pencegahan penyakit
2.      Untuk megetahui tingkat pencegahan penyakit serta contohnya
3.      Untuk mengetahui bagaimana upaya pencegahan penyakit

D.    Manfaat
Menambah wawasan dan pemahaman tentang pencegahan penyakit




BAB II
Tinjauan Pustaka

A.    Pengertian Pencegahan Penyakit
     Pengertian pencegahan secara umum adalah mengambil suatu tindakan yang diambil terlebih dahulu sebelum kejadian, dengan didasarkan pada data/keterangan yang bersumber dari hasil analisis epidemiologi atau hasil pengamatan/penelitian epidemiologi (Nasry, 2006). Pencegahan merupakan komponen yang paling penting dari berbagai aspek kebijakan publik (sebagai contoh pencegahan kejahatan, pencegahan penyalahgunaan anak, keselamatan berkendara), banyak juga yang berkontribusi secara langsung maupun tidak langsung untuk kesehatan. Konsep pencegahan adalah suatu bentuk upaya sosial untuk promosi, melindungi, dan mempertahankan kesehatan pada suatu populasi tertentu (National Public Health Partnership, 2006).
     Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007), pencegahan adalah proses, cara, tindakan mencegah atau tindakan menahan agar sesuatu tidak terjadi. Dengan demikian, pencegahan merupakan tindakan yang identik dengan perilaku.
     Upaya preventif/pencegahan adalah sebuah usaha yang dilakukan individu dalam mencegah terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan. Prevensi diartikan sebagai upaya secara sengaja dilakukan untuk mencegah terjadinya gangguan, kerusakan, atau kerugian bagi seseorang atau masyarakat
Pengertian Pencegahan Penyakit.
     Pencegahan penyakit adalah  upaya mengarahkan sejumlah kegiatan untuk melindungi klien dari ancaman kesehatan potensial. Dengan kata lain pencegahan penyakit adalah upaya mengekang perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit dan melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang membahayakan.
     Upaya menekan perkembangan penyakit, memperlambat kemajuan penyakit dan melindungi tubuh dari berlanjutnya pengaruh yang lebih membahayakan.
     Tujuan pencegahan penyakit adalah menghalangi perkembangan penyakit dan kesakitan sebelum sempat berlanjut. Sehingga diharapkan upaya pencegahan penyakit ini mampu menyelesaikan masalah kesehatan di masyarakat dan menghasilkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Dalam merumuskan dan melakukan upaya pencegahan perlu mengetahui tentang riwayat alamiah penyakit. Artinya, dengan mengetahui perjalanan penyakit dari waktu ke waktu serta perubahan yang terjadi di setiap masa/fase, dapat dipikirkan upaya-upaya pencegahan apa yang sesuai dan dapat dilakukan sehingga penyakit itu dapat dihambat perkembangannya sehingga tidak menjadi lebih berat, bahkan dapat disembuhkan.


B.     Tingkat Pencegahan Penyakit dan Contoh
Dalam epidemiologi dikenal ada empat tingkat utama pencegahan penyakit, yaitu :
1.      Pencegahan tingkat dasar (Primordial)
Primordial prevention adalah usaha mencegah terjadinya resiko atau mempertahankan keadaan resiko rendah dalam masyarakat terhadap penyakit secara umum. Pencegahan ini meliputi usaha memelihara dan mempertahankan kebiasaan hidup sehat yang dapat mencegah atau mengurangi tingkat resiko terhadap penyakit tertentu atau terhadap berbagai penyakit secara umum. Umpamanya memelihara cara makan masyarakat pedesaan yang kurang mengonsumsi lemak hewani dan banyak mengonsumsi sayuran, kebiasaan berolah raga, dan kebiasaan lainnya dalam usaha mempertahankan tingkat resiko yang rendah terhadap berbagai penyakit menular.
Bentuk lain dari pencegahan ini adalah usaha mencegah timbulnya kebiasaan baru dalam masyarakat atau mencegah generasi yang sedang tumbuh untuk tidak meniru atau melakukan kebiasaan hidup yang dapat menimbulkan risiko terhadap berbagai penyakit seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, dan lain sebaginya. Sasaran pencegahan tingkat dasar ini terutama kelompok masyarakat usia muda dan remaja, tidak mengabaikan orang dewasa dan kelompok manula. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pencegahan awal ini diarahkan kepada mempertahankan kondisi dasar atau status kesehatan masyarakat yang bersifat positif yang dapat mengurangi kemungkinan suatu penyakit atau factor risiko dapat berkembang atau memberikan efek patologis. Factor-faktor itu tampaknya banyak bersifat social atau berhubungan dengan gaya hidup atau pola makan. Upaya awal terhadap tingkat pencegahan primordial ini merupakan upaya mempertahankan kondisi kesehatan yang positif yang dapat melindungi masyarakat dari gangguan kondisi kesehatan yang sudah baik.
Dari uraian diatas dapat dimengerti bahwa usaha pencegahan primordial ini sering kali disadari pentingnya apabila sudah terlambat. Oleh karena itu, epidemiologi sangat penting dalam upaya pencegahan penyakit.
2.    Pencegahan tingkat pertama (Primer)
pencegahan tingkat pertama (primary prevention) merupakan suatu usaha pencegahan penyakit melalui usaha mengatasi atau mengontrol faktor-faktor risiko (risk factors) dengan sasaran utamanya orang sehat melalui usaha peningkatan derajat kesehatan secara umum (promosi kesehatan) serta usaha pencegahan khusus terhadap penyakit tertentu. Pencegahan tingkat pertama didasarkan pada hubungan interaksi antara pejamu (host), penyebab (agent/pemapar), lingkungan, dan proses kejadian penyakit. Usaha pencegahan tingkat pertama secara garis besarnya dapat dibagi dalam usaha peningkatan khusus.
Usaha peningkatan derajat kesahatn (health promotion) atau pencegahan umum yakni meningkatkan derajat kesehatan perorangan danmasyarakat secara optimal, mengurangi peranan penyebab dan derajat risisko serta meningkatkan lingkungan yang sehat secara optimal. Adapaun usaha pencegahan khusus (specific protection) merupakan usaha yang terutama ditunjukan kepada pejamu dan / atau pada penyebab untuk meningkatkan daya tahan maupun untuk mengurangi risiko terhadap penyakit tertentu. Ada 2 macam strategi pokok dalam usaha pencegahan ini, yakni :
1.    Strategi dengan sasaran populasi secara keseluruhan dan
2.    Strategi dengan sasaran hanya terbatas pada kelompok riisko tinggi (high risk group) yang memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Startegi pertama mempunyai sasaran lebih luas sehingga lebih bersifat radikal, memiliki potensi yang besar pada populasi dan sangat sesuai untuk sasaran perilaku. Namun secara individual kurang bermanfaat, dan rasio anatara manfaat dengan tingkat risiko mungkin cukup rendah. Pada trategi kedua sangat mudah diterapkan secara individual, motivasi subjek dan pelaksana cukup tinggi serta rasio antara manfaat dengan tingkat risiko cukup baik, tetapi juga memiliki kelemahan, antara lain sulit memilih kelompok dengan risiko tinggi efeknya sangat rendah dan hanya bersifat temporer serta kurang sesuai untuk sasaran perilaku.
Bila sesaran ditunjukan pada unsur penyebab maka usaha diutamkan dalam mengurangi atau menghilangkan sumber penyebab dan menghindari atau mengurangi setiap faktor, terutama faktor perilaku yang dapat memperbesar tingkat risiko. Untuk penyakit menular dengan sasaran khusus ditujukan pada penyebab kausal seperti desinfekasi, sterelisasi, pasteurisasi, karantina dan lain-lain. sedangkan untuk penyakit tidak menular (bukan infeksi) dengan jalan menghilangkan sumber aelergen, sumber keracunan, dan sumber pencemaran kimiawi maupun radiasi.
Bila sasaran ditujukan pada lingkungan maka sasaran dapat ditujukan pada lingkungan fisik seperti pengadaan air dan jamban. Juga sasaran dapat dilakukan terhadap lingkungan biologis seperti pemberantasan serangga atau ditujukan pada lingkungan sosial melalui perbaikan dan peningkatan derajat terhadapa sosial masyarakat. Adapun sasaran pencegahan tingkat pertama ini dapat pula ditujukan pada faktor penjamu seperti perbaikan gizi, pemberian imunisasi, peningkatan kehidupan sosial dan psikologis individu dan masyarakat serta peningkatan ketahanan fisik individu. Tindakan yang dilakukan untuk pencegahan primer meliputi   penyuluhan mengenai perlunya pengaturan gaya hidupsehat sedini mungkin dengan cara memberikan pedoman:
ü   Mempertahankan perilaku makan seharihari yang sehat dan seimbang dengan meningkatkan konsumsi sayuran dan buah, membatasi makanan tinggi lemak dan karbohidrat sederhana.
ü   Mempertahankan berat badan normal sesuai dengan umur dan tinggi badan.
ü  Melakukan kegiatan jasmani yang cukup sesuai dengan umur dan kemampuan.
3.    Pencegahan tingkat kedua (Sekunder)
Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu melalui diagnosis dini serta pemberian pengobatan yang cepat dan tepat. Tujuan utama pencegahan tingkat kedua ini, antara lain untuk mencegah meluasnya penyakit atau terjadinya wabah pada penyakit menular dan untuk menghentikan proses penyakit lebih lanjut serta mencegah komplikasi.
Salah satu kegiatan pencegahan tingkat kedua adalah menemukan penerita secara aktif pada tahap dini. Kegiatan ini meliputi:
1.      Pemeriksaan berkala pada kelompok populasi tertentu seperti pegawai negeri, buruh pekerja perusahaan tertentu, murid sekolah dan mahasiswa serta kelompok tentera, termasuk pemeriksaan kesehatan bagi calon mahasiswa, calon pegawai, calon tentara, serta bagi mereka yang membutuhkan surat keterangan kesehatan untuk kepentingan tertentu;
2.      Penyaringan (screening) yakni pencarian penderita secara dini untuk penyakit yang secara klinis belum tampak pada penduduk secara umum atau pada kelompok risiko tinggi;
3.      Surveilans epidemiologi yakni melakukan pencatatan dan pelaporan secara teratur-menerus untuk mendapatkan keterangan tentang proses penyakit yang ada dalam masyarakat, termasuk keterangan tentang kelompok risiko tinggi.
Selain itu, pemberian pengobatan dini pada mereka yang dijumpai menderita atau pemberian kemoprofilaksis bagi mereka y ang sedang dalam proses patogenesis termasuk mereka dari kelompok risiko tinggi penyakit menular tertentu.
Sasaran utama pada mereka yang baru terkena penyakit atau yang terancam akan menderita penyakit tertentu melalui diagnosa dini serta pemberian pengobatan yang cepat dan tepat.Salah satu kegiatan pencegahan tingkat kedua adanya penemuan penderita secara aktif pada tahap dini. Kegiatan ini meliputi pemeriksaan berkala, penyaringan (screening) yakni pencarian penderita dini untuk penyakit yang secara klinis belum tampak pada penduduk secara umum pada kelompok resiko tinggi dan pemeriksaan kesehatan atau keterangan sehat (Noor, 2002).
4.    Pencegahan tingkat ketiga (Teresier)
Merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit tertentu, dalam usaha mencegah bertambah beratnya penyakit atau mencegah terjadinya cacat serta program rehabilitas. Tujuan utamanya adalah mencegah proses penyakit lebih lanjut, seperti pengobatan dan perawatan khusus penderita kencing manis, tekanan darah tinggi, gangguan saraf dan lain-lain serta mencegah terjadinya cacat maupun kematian karena penyebab tertentu, serta usaha rehabilitasi. Rehabilitasi merupakan usaha pengembalian fungsi fisik, psikologis dan sosial seoptimal mungkin yang meliputi rehabilitasi fisik/medis (seperti pemasangan protese), rehabilitasi mental )psychorehabilitation) dan rehabilirasi sosial, sehingga setiap individu dapat menjadi anggota masyarakat yang produktif dan berdaya guna. Pencegahan tingkat pertama; kedua; dan ketiga tersebut, dalam pelaksanaannya saling berhubungan  erat satu dengan yang lain sehingga sering dijumpai keadaan yang tumpang tindih.
C.     Pencegahan penyakit  secara Umum
1.      Mempertinggi nilai kesehatan
            Cara meningkatkan nilai kesehatan dapat ditempuh dua cara yaitu melalui usaha kesehatan ( hygiene ) perorangan dan usaha kesehatan lingkungan ( sanitasi ).
            Usaha Kesehatan (hygiene) Perseorangan yaitu lebih menitikberatkan kepada usaha peningkatan nilai kesehatn perorangan. Contoh dari kesehatan perorangan adalah:
a.      Dengan makan makanan yang memenuhi gizi,
b.      Merebus air hingga matang,
c.       Menggosok gigi secara teratur,
d.       Memasak makanan dengan memperhatikan gizinya,
e.        Mencuci tangan sebelum memegang makanan,
f.        Menutup tempat air yang ada di rumah,
g.      Tidak makan sembarangan, istirahat yang cukup,
h.      Pemeriksaan kesehatan tubuh kita secara berkla (Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).

            Usaha Kesehatan Lingkungan (sanitasi) usaha yang lebih menitikberatkan kepada kepribadian lingkungan hidup secara fisik atau kepada faktor  lingkungan yang mempengaruhi kesehatan perorangan atau masyarakat. Contoh usaha kesehatan lingkungan dengan cara sanitasi  adalah :
a.      Membuat jamban keluarga ( MCK )
b.      Penyediaan sumber air minum yang bersih
c.       Pembuatan tempat pembuangan sampah
d.      Pengendalian pencemaran tanah, udara dan air
e.       Serta pengawasan terhadap sector penyebar penyakit
2.       Memberikan vaksinasi/ imunisasi
            Cara ini merupakan usaha untuk memberikan perlindungan khusus terhadap tubuh agar terhindar dari penyakit. Jadi, metode ini merupakan upaya untuk pengebalan tubuh. Ada dua cara pengebalan, yaitu pengebalan aktif dan pasif. Pengebalan aktif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara memasukan vaksin, yaitu bibit penyakit yang telah dilemahkan. Dengan adanya bibit penyakit ini, tubuh orang diberi  pengebalan akan dipaksa untuk membuat antibody. Apabila tubuh orang tersebut diserang oleh penyakit yang bersangkutan maka antibody yang ada didalam tubuh akan melawan penyakit tersebut sehingga ia akan terhindar dari sakit. Contoh pemberian pengebalan aktif adalah pemberian vaksin BCG, DPT, campak dan hepatitis.
            Pengebalan pasif, yaitu cara pengebalan tubuh dengan cara  memasukan serum, yang telah mengandung antibody. Serum ini didapatkan dengan cara menyuntikan bibit penyakit yang telah dilemahkan kepada hewan percobaan sebelumnya, sehingga hewan tersebut membuat antitoksin. Kemudian serum darah hewan percobaab yang mengandung antitoksin inilah yang diambil untuk diberikan kepada seseorang agar ia dapat kebal dari penyakit. Contoh pemberian pengebalan pasif yaitu dengan pemberian ATS (Anti Tetanus Serum).
3.      Pemeriksaan Kesehatan Berkala
            Pemeriksaan kesehata secara berkala merupakan suatu upaya untuk mencegah munculnya atau menyebarnya suatu penyakit. Melalui upaya ini, kemungkinan munculnya wabah dapat diditeksi sedini mungkin. Di samping itu, melalui upaya ini masyarakat akan mendapatkan pengarahan rutin yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, penanganan suatu penyakit, usaha empertinggi nilai kesehatan, dan mendapatkan vaksinasi ( Ichsan, Yuliati, Rejeki, 1993).
4.      Pola Hidup Sehat
            Nikmati hidup dengan selalu berpikir positif.  Mulai melakukan pendekatan terhadap agama serta tidak melakukan pergaulan bebas.



  









BAB III
Kesimpulan dan Saran

A.     Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
Penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau secara fisiologis atau atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya terganggu sehingga menjadi tidak normal.
Pencegahan secara umum:
1.      Mempertinggi nilai kesehatan
2.      Memberikan vaksinasi/ imunisasi
3.      Pemeriksaan Kesehatan Berkala
4.      Pola Hidup Sehat

B.     Saran
1.     Untuk pemerintah lebih meningkatkan infrastruktur dalam bidang kesehatan misal: lebih meningkatkan kualitas pelanyanannya.
2.     Untuk pembaca sebaiknya harus menerapkan pola hidup sehat seperti olahraga, makan yang bergizi, menjaga lingkungan dan sebagainya.







DAFTAR PUSTAKA
Davidson, Winston G Mendes. The Public Health Development Theory Of Four Stages Of Prevention (“The Four Stages Theory Of Prevention”) . School of Public Health and Health Technology, University of Technology Jamaica West Indies.
Hasnah. 2009. Pencegahan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2. Media Gizi Pangan, Vol. VII, Edisi 1. Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan, Prodi Keperawatan, UIN, Makassar
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Rivai 2005. Ilmu Kesehatan masyarakat dan kedokteran pencegahan. Jurnal mutiara Kesehatan indonesia. Vo. 1, No, 1. Jakarta.
Ryadi, slamet & T. Wijayanti. 2010. Dasar-Dasar Epidemiologi. Jakarta :Salemba Medika.
Wiryowidigdo Noor, N.N. 2002. Epidemiologi. Makassar: Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin.
www.google.com









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Usaha Kesehatan sekolah (UKS)

Sistem belajar mengajar klasikal

Kesehatan Pribadi