PENGANTAR PENGENALAN METODE MENGAJAR
PENGANTAR PENGENALAN METODE MENGAJAR
OLEH KELOMPOK 6
· INCE NURLINDA
· MURSALIM
· JUMRAH
· MU’MIN
· MUH. NUR HIDAYAT
PENJASKESREK
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2018
KATA PENGANTAR
Pujisyukurkitapanjatkankepada Allah SWT atassegalalimpahanrahmat, taufiksertahidayah-Nyasehinggapenulisdapatmenyelesaikantugaspenulisanmakalah yang berjudul “PengantarPengenalanMetodeMengajar”.
Terimakasihkepadasemuapihakyang telahbanyakmendukung kami, baiksecara moral maupunmateri.
Semogamakalahinidapatbermanfaatuntukparapembacagunamendapatkanwawasandanpengetahuanterlebihuntukdirisendiri.Dari hati yang terdalampenulismengutarakanpermintaanmaafataskekuranganmakalahini.karenapenulistahubahwamakalahinimasihbanyakkekurangan.
Olehkarenaitukritikan, saran, danmasukan yang membangundaripembacagunapenyempurnaankedepan.Akhir kata penulisucapkanterimakasihdansemogamakalahinibermanfaatsesuaidenganfungsinya.
Makassar,13Maret 2018
Penulis
I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.............................................................................. 1
B. RumusanMasalah......................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................... 2
D. Manfaat........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
A. MetodePengajaran....................................................................... 3
B. HubunganAntaraTujuandanMetodePengajaran di Sekolah........ 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 9
B. Saran............................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………10
RIWAYAT HIDUP PENULIS……………………………………………..11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Proses belajarmengajarmerupakaninteraksiantara guru dansiswa yang merupakanduahal yang berbeda, tetapimembentuksatukesatuan. Jikadiartikansatupersatu, belajarmerupakankegiatan yang dilakukanolehsiswa, sedangkanmengajarmerupakankegiatan yang dilakukanoleh guru. Agar pelaksanaanpengajaranberjalanefisiendanefektif, makadiperlukanperencanaan yang tersusunsecarasistematisdengan proses pembelajaran yang lebihbermaknasertadirancangdalamsuatuskenario yang jelas.
Beberapaunsur yang harusdirencanakan agar proses belajarmengajarberjalandenganbaik antara laintujuan pengajaran, isi atau materipembelajaran, metodepengajaran, strategipembelajaran, media pembelajarandanevaluasi. Memandangpentingnyasebuahmetodepengajarandalam proses belajarmengajar, makaseorangpengajarharuslahmemahamidefinisidanjenis-jenismetodepengajaranitusendiri agar penggunaanmetodepembelajarannyatepat, sehinggamudahdipahamiolehsiswa.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode pengajaran?
2. Apa hubungan antara tujuan dan metode pengajaran di sekolah?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode pengajaran
2. Untuk mengetahui hubungan antara tujuan dan metode pengajaran di sekolah
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis:
Manfaat dari makalah ini adalah untuk memperkaya pengetahuan dan memberi kontribusi bagi perkembangan ilmu pendidikan.Khususnya pada ilmu interaksi belajar mengajar.
2. Manfaat Praktis:
Memberikan informasi yang berguna bagi calon pengajar mengenai pengantar metode mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Metode Pengajaran
Salah satu tugas sekolah adalah memberikan pengajaran kepada anak didik.Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping mengembangkan pribadinya.
Pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang merupakan proses pengajaran (proses belajar mengajar) itu dilakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu. Cara-cara demikianlah yang dimaksud sebagai metode pengajaran di sekolah. Sehubungan dengan hal ini Prof. Dr. Winarno Surakhmad (1961) menegaskan bahwa metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, diberikan kepada murid-murid di sekolah.
Metode adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Makin tepat metodenya, diharapkan makin efektif pula pencapaian tujuan tersebut. Tetapi khususnya dalam bidang pengajaran di sekolah, ada beberapa faktor lain yang ikut berperan dalam mnentukan efektinya metode mengajar, antara lain adalah faktor guru itu sendiri, faktor anak dan faktor situasi (lingkungan belajar).
Pengetahuan mengenai metode-metode pengajaran atau masalah metodologi pengajaran ini sangat penting bagi para guru ataupun calon guru.Metodologi pengajaran pada hakikatnya merupakan penerapan prinsip-prinsip pendidikan bagi perkembangan anak didik. Metodologi yang bersifat interaksi edukatif selalu bermaksud mempertinggi kualitas hasil pendidikan dan pengajaran di sekolah.
B. Hubungan Antara Tujuan dan Metode Pengajaran di Sekolah
Pada prinsipnya proses pendidikan dan pengajaran di sekolah di dalamnya dijiwai oleh adanya empat unsur pendidikan, yang kesemuanya berkaitan hingga merupakan suatu kerangka dasar yang tidak lagi mungkin dipisah-pisah. Yang dimaksud unsur-unsur tersebut adalah:
1. Filsafat hidup bangsa
Filsafat hidup bangsa Indonesia sudah jelas dan tegas yakni pancasila; merupakan landasan dalam berpikir, berbicara, dan bertindak dalam hidup kita yang biasa disebut way of life. Oleh karena itu, dengan sendirinya landasan, pedoman dan pegangan umum kita dalam aksi pendidikan kita pun tidak bisa lain daripada filsafat hidup itu sendiri. Inilah yang harus dipegang erat-erat dan menjiwai sang guru dalam tugasnya di sekolah.
2. Tujuan atau cita-cita pendidikan
Hal ini sebenarnya merupakan penjelmaan dalam konkretnya dari filsafat hidup bangsa. Proses pendidikan dan pengajaran harus menuju kepadanya; oleh karenanya guru dapat memandangnya sebagai pegangan khusus, sebagai arah ke mana guru harus mengarahkan anak didiknya.
3. Proses atau pelaksanaan pendidikan
Ini adalah sebagai usaha dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Dalam proses pendidikan inilah arti pentingnya cara-cara atau metode bagaimana kecakapan dan pengetahuan akan disampaikan kepada anak didik. Maka muncul berbagai pemikiran masalah metode pengajaran.
4. Penilaian pelaksaan pendidikan
Penilaian dimaksudkan untuk melihat kemajuan belajarnya murid di suatu saat, atau untuk mengetahui sejauh mana tujuan pendidikan telah didekati.
Keempat unsur tersebut perlu dijamin sebagai kesatuan organis karena dengan demikian guru dapat bertanggung jawab penuh akan tugasnya dalam lapangan pendidikan dan pengajaran.
Perumusan tujuan pendidikan di Indonesia secara resmi dapat kita jumpai dari beberapa sumber sebagai berikut:
1. Dalam Undang-undang Pokok tentang Dasar-dasar Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah No. 4 Tahun 1950 yo. No. 12 Tahun 1954 tercantum pada Bab II Pasal 3: “Tujuan pendidikan dan pengajaran ialah membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air.”
2. Perumusan tujuan pendidikan dalam Garis-garis Besar Haluan Negara ( Ketetapan MPR No. II/MPR/1983) adalah sebagai berikut:
“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila, bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-bersama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.”
Kedua rumusan tujuan pendidikan tersebut di atas baik yang bersumber dari undang-undang pendidikan maupun dari GBHN, sifatnya masih sangat umum dan ideal. Untuk bisa mencapai tujuan itu proses pendidikan yang harus dilalui masih amat panjang atau bertahap-tahap; oleh karena tujuan pendidikan di atas kita namakan tujuan umum pendidikan.
Dipandang dari tingkat kemungkinan tercapainya tujuan, maka tujuan umum pendidikan (tujuan nasional pendidikan) adalah tujuan yang paling jauh.Sehubungan dengan masalah ini maka konsep tujuan secara bertingkat dapat lebih dikemukakan terurai seperti di bawah ini.
1. Tujuan Pendidikan Nasional
Kita ketahui bahwa berhasil tidaknya suatu usaha atau kegiatan banyak tergantung pada jelas tidaknya tujuan yang hendak dicapai oleh orang atau lembaga yang melaksanakannya. Berdasar kenyataan ini maka perlu benar suatu tujuan dirumuskan sejelas-jelasnya, dan kemudian baru menyusun suatu program kegiatan yang objektif dan realistis sehingga segala energy dan kemungkinan biaya yang berlimpah tidak akan terbuang sia-sia.
2. Tujuan Institusional
Tujuan Institusional adalah perumusan secara umum pola perilaku dan pola kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
Dengan demikian perumusan tujuan institusional dipengaruhi oleh tiga hal yang penting :
a. Tujuan pendidikan nasional
b. Kekhususan masing-masing lembaga pendidikan dalam memberikan pengalaman, kemampuan dan keterampilan tertentu.
c. Tingkat usia siswa yang mengikuti program pendidikan pada lembaga pendidikan tersebut.
Tujuan institusional itu akan dicapai melalui pemberian berbagai pengalaman belajar kepada para siswa. Segala pengalaman belajar yang diberikan tersebut dimaksudkan untuk mengbah tingkah laku siswa dengan jalan memberikan kemampuan dan keterampilan tertentu yang biasa disebut kurikulum.
3. Tujuan Kurikuler
Tujuan kurikuler ditentukan atau diarahkan sesuai dengan tujuan institusional dari lembaga pendidikan yang bersangkutan.Tercapainya tujuan kurikuler berarti pula tercapainya pola perilaku dan pola kemampuan serta keterampilan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu lembaga pendidikan.
4. Tujuan Instruksional
Tujuan instruksional adalah rumusan secara terperinci apa saja yang harus dikuasai oleh siswa sesudah ia mengakhiri kegiatan instruksional yang bersangkutan dengan berhasil.
Tujuan instruksional dibedakan menjadi dua macam, yakni tujuan instruksional (TIU) dan tujuan instruksional khusus (TIK).
Dengan demikian jelslah bahwa tujuan instruksional yang dipengaruhi dan ditentukan oleh tujuan kurikuler tersebut, secara konkret akan mempengaruhi pilihan metode, bahan pengajaran dan strategi instruksional lainnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mengajar adalah suatu aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan atau pendidikan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga terjadi proses belajar dan tujuan pengajaran tercapai. Dalam mengajar terdapat model, metode, strategi dan tahapan untuk melangsungkan pengajaran, agar mudah diterima atau dipahami oleh peserta didik.
B. Saran
Suatu negara akan maju apabila didalamnya terdapat pemimpin, tokoh, dan masyarakat yang cerdas atau dapat berfikir ginius. Dalam mewujudkan hal itu, gurulah yang berkewajiban mendidik dan mengajar anak manusia untuk mencapai manusia yang sempurna dan cerdas. Oleh karena itu, sebagai seorang mahasiswa calon pendidik, mari kita meneruskan perjuangan seorang guru dalam menjadikan negara lebih berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
Suryosubroto, B. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah.Jakarta: Rineka Cipta, 1997.
http://www.sarjanaku.com/2013/04/pengertian-metode-pembelajaran-macam.html
RIWAYAT HIDUP
IMG_2853.jpgInce Nurlinda, lahir di Maros, pada tanggal 11 Juni 1998. Anak ke-6 dari 7 bersaudara. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SDN 37 Panaikang, lulus tahun 2010, dilanjutkan ke SMPN 26 SATAP Pallantikang, lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Maros lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016 pula penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.
Sampai saat ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.
87ec6231-669c-4e01-8e46-4f6c4333e427.jpgMursalim, lahir di Takalar, pada tanggal 16 Desember 1996. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SDI Mattompodalle, lulus tahun 2010, dilanjutkan ke SMPN 1 Polut, lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan ke SMA Negeri Polut lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016 pula penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.
Sampai saat ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.
b6ca081d-2ed1-4bce-ad85-f6dbf7f91540.jpgMu’min, lahir di Sinjai, pada tanggal 01 Agustus 1998. Putra ke-3 dari bersaudara. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SDN 94 Kanrung, lulus tahun 2010, dilanjutkan ke SMPN 2Sinjai, lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Sinjai lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016 pula penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.
Sampai saat ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.
37b2e2ff-a4ab-4529-bbdb-7c8617e028fa.jpgMuh. Nurhidayat, lahir di Jeneponto, pada tanggal 20 Agustus 1998. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SDN 8 Bontorappo, lulus tahun 2010, dilanjutkan ke SMPN 1 Tarowang, lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan ke SMA Negeri 1 Bisappu lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016 pula penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.
Sampai saat ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.
IMG_2863.jpgJumrah, lahir di Pinrang, pada tanggal 23 April 1999. Pendidikan yang pernah diikuti mulai dari SDN 64Lisse, lulus tahun 2010, dilanjutkan ke SMPN 1Mattirosompe, lulus pada tahun 2013 dan melanjutkan ke SMA Negeri 3 Pinrang lulus pada tahun 2016. Pada tahun 2016 pula penulis melanjutkan pendidikan di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNM.
Sampai saat ini penulis masih terdaftar sebagai mahasiswa jurusan Penjaskesrek Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar.
Komentar
Posting Komentar